Selasa, 03 Agustus 2010

Fenomena Kepemimpinan



Kali ini saya ingin menuliskan tentang fenomena kepemimpinan yang terjadi di sekitar saya. Beberapa minggu ini saya merasakan era kepemimpinan zaman sekarang sedikit berubah. Entah itu hanya di komunitas saya saja atau di komunitas lain. Fenomena ini saya rasakan secara berurutan dalam beberapa hari terakhir ini.

Pertama, saya mendengar bahwa rekan-rekan saya diundang untuk datang ke sebuah stasiun radio untuk membagikan pengalaman-pengalamannya dalam berkomunitas. Komunitas tersebut merupakan komunitas yang biasa kita sebut KESAN (Kelompok Saling memperhatikaN). Komunitas KESAN merupakan komunitas dimana kita saling sharing dan tempat dimana kita "bertumbuh" (kedewasaan rohani, wawasan ,dsb). 2 Rekan saya diundang dengan status/ kapasitas sebagai seorang Pemimpin dalam komunitas tersebut. Tetapi saat saya mendengarkan siaran rekan-rekan saya tersebut, tidak ada kata-kata mereka yang menceritakan dengan BENAR bagaimana komunitas tersebut membuat mereka lebih baik bahkan berubah ! Dari awal hingga akhir siaran tersebut saya hanya mendengarkan kata-kata yang tidak bermakna bahkan terlalu banyak canda tawa, bahkan jawaban-jawaban mereka cenderung tidak serius dan tidak berbobot.

Kedua, beberapa hari sebelum saya mendengarkan radio tersebut, saya berjumpa rekan lama yang telah memimpin sebuah komunitas cukup lama (lebih dari 2 tahun). Dia bercerita tentang krisis kepemimpinan dan permasalahan yang sedang terjadi di komunitasnya. Sebagai seorang teman yang baik, saya mencoba menawarkan bantuan dengan menawarkan sebuah bantuan untuk melatih kepemimpinan komunitas mereka agar kepemimpinan komunitasnya menjadi lebih baik lagi. Saya ingin membantunya karena komunitas saya berada 1 level lebih tinggi dari komunitasnya. Tetapi bukan respon positif yang saya dapati melainkan penolakan secara langsung dan terkesan tidak sopan bagi saya. Bahkan dia berpikir bahwa kami (komunitas saya) memiliki hasrat khusus yang tidak baik bagi komunitasnya ! Hal ini dikeluarkan dari mulut seorang teman dan seorang pemimpin ! Bagaimana mungkin saya sebagai pihak (komunitas) yang lebih tinggi levelnya mau membantu untuk merusak komunitas yang berada 1 level di bawah kita, dan jelas-jelas bahwa kami masih dalam suatu organisasi?! Tetapi bagaimanapun ungkapan BODOH dan TOLOL itu terucap dari seorang pemimpin.....hmm....:)

Ketiga, Hari ini (saat tulisan ini dibuat) saya diundang ke sebuah pertemuan yang didominasi oleh para orang tua (35 tahun ke atas). Pembicara dalam pertemuan tersebut merupakan ketua organisasi tersebut. Saat sang pembicara memulai pembicaraan tersebut, dia membawa kertas panduan yang hampir setiap saat dia membiarkan para pendengar untuk menunggunya membaca tulisan pada panduannya tersebut. TIDAK ADA PERSIAPAN dari pembicara tersebut!! Dan setiap kata yang akan diucapkannya dia perlu berpikir cukup lama dan itu membuat saya mengantuk dan bosan.

Cerita-cerita diatas bukan tentang keluhan saya. Disini saya ingin mengajak para pembaca agar kita jangan menjadi seorang pemimpin seperti yang saya ceritakan diatas. Memang setiap pemimpin punya kelemahan, tetapi bukanlah seorang pemimpin apabila ia tidak bisa serius dalam kasus tertentu. Bukanlah seorang pemimpin apabila kata-kata anda penuh omong kosong. Bukanlah seorang pemimpin apabila tidak punya persiapan saat mengundang banyak orang. Bukanlah seorang pemimpin apabila ia begitu sombong dan merasa bisa menyelesaikan segala sesuatunya sendiri.

Saya berharap sebagai seorang pemimpin alangkah baiknya kalau kita selalu rendah hati, mau mendengarkan orang lain, tidak egois, penuh tanggung jawab dan persiapan, serta banyak belajar (mencari pengetahuan dari segala media : buku, artikel, dsb).


Selalu ada yang bisa diubah lebih baik lagi dalam kehidupan kita, karena kita tidak sempurna. Impossible is nothing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar