Rabu, 21 Desember 2011

Who's Your Backup




Beberapa waktu yang lalu saat saya pergi fitness bersama teman2, saya menjumpai suatu kejadian yang cukup unik. Seorang teman saya sebutlah namanya Budi, ia berlatih bench press dan mengangkat beban 15kg tiap bagian (kanan dan kiri) jadi total beban yang diangkat sekitar 30kg. Ia benar2 bersusah payah mengangkat beban itu dan ia merasa bahwa itu adalah beban maksimal yang mampu ia angkat. Tetapi saya mencoba menawarkan bantuan dengan meminta ia menambah beban 5kg tiap bagian, sehingga beban total menjadi 40kg, dengan syarat bahwa saya akan membantu berjaga2 apabila ia tidak kuat mengangkat beban itu, saya akan siap untuk membantunya agar tidak ada cedera yang terjadi. Singkat cerita, ia-pun menyanggupi hal tersebut. Saat mencoba mengangkat beban 40kg tersebut ternyata ia mampu mengangkat beban tersebut tanpa bantuan saya, saya hanya ada didekatnya untuk bersiap membantunya apabila ketika ia tidak mampu mengangkat beban tersebut. Setelah Budi berhasil menyelesaikan beban 40kg tersebut, saya menawarkannya 1 kali lagi bantuan untuk menambah beban 5kg lagi tiap bagian, jadi total beban yang diangkat adalah 50kg. Saat mencoba melakukan angkatan tersebut, ternyata lagi2 ia berhasil mengangkat beban tersebut, meskipun dengan sedikit bantuan dari saya, karena ia benar2 sudah tidak kuat lagi mengangkat beban tersebut.

Setelah menyelesaikan latihan tersebut, ia sendiri tidak menyangka bahwa ia berhasil mengangkat beban 50kg. Ia tidak menyadari bahwa kapasitas dirinya mampu mencapai titik setinggi itu. Ia berkata bahwa ia perlu bantuan saya dan teman2 apabila ia berlatih, sehingga ia bisa terus menambah beban angkatannya tanpa takut akan terjadi cedera atau kecelakaan.

Cerita tersebut sebenarnya juga mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan dalam hidup ini. Seberapa banyak dari kita yang sadar bahwa pencapaian kita saat ini didasarkan oleh siapakah backup (pertolongan/bantuan) yang ada dibelakang Anda?! apakah manusia? atau Tuhan? Saya bukan bermaksud untuk sombong, tetapi saya menjumpai beberapa orang yang bertanya pada saya, bagaimana saya bisa melalui semuanya ini dalam hidup saya? Satu hal yang saya percayai dan sadari adalah its only by His Grace (itu semua karena anugerah-Nya). Saya benar-benar belajar mengandalkan Tuhan sejak saya SMA. Saya tau bahwa saya melalui berbagai macam proses, tetapi sekarang saya tahu pasti bahwa kalau saya ada di titik dimana saya berdiri ini, itu adalah karena Anugerah dan kasih karunia-Nya saja. Saya punya seorang penolong yang membuat saya bisa mencapai suatu titik dimana saya tidak pernah sangka bahwa saya bisa melaluinya. Saya punya seorang yang membimbing saya ke jalan yang benar. Penolong yang tidak membiarkan saya jatuh tergeletak. Seorang penolong yang membalut setiap luka yang saya rasakan. Kalo diantara kalian merasa kata-kata saya ini hanyalah klise/ tidak masuk akal, silahkan. Karena inilah yang saya rasakan. Bagi saya hanya dialah yang membuat saya tetap kuat sampai sekarang.

Filipi 4:13 berbunyi “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.

Sabtu, 17 Desember 2011

The Package is Important




Beberapa waktu yang lalu saya menjumpai seseorang yang mengatakan pada saya bahwa fisik itu tidak penting, tetapi isi hati dan otaklah yang penting. Berwawasan luas, memiliki kerohanian yang benar, dan berhikmat itulah yang harus dikejar. Ya saya rasa itu bukan pemikiran yang salah. Saya rasa orang itu mengatakan hal itu kepada saya, karena saya sangat menjaga penampilan fisik saya secara pribadi. Saya berolahraga teratur, makan makanan yang sehat, dan menjaga pola hidup saya sebaik mungkin.

Bagi saya secara pribadi, pemikiran seperti itu tidaklah salah. Karena saya pribadi juga tidak punya hak untuk mengklaim hal ini benar dan hal itu salah. Ini negara demokrasi bro !! hehehe. Tetapi izinkan saya membagikan pemikiran saya pribadi, karena ini juga blog pribadi saya, jadi jelas saya berhak membagikan pemikiran saya...

Saya mencoba mengilustrasikan hal ini dalam hal makanan. Bagaimana pendapat Anda apabila anda pergi ke suatu restoran, dimana dalam menu makanan tersebut, disuguhkan sebuah gambar yang sangat menjijikan (mungkin terlihat *maaf seperti kotoran). Tetapi percayalah bahwa makanan itu enak. Seberapa banyak orang mau memakan makanan tersebut?! Saya rasa tidak banyak. Bahkan orang yang melihat pun tidak memiliki selera untuk memakan makanan tersebut. Tetapi sebaliknya, apabila makanan tersebut terlihat sangat enak, mewah, dan bersih, seberapa banyak orang yang akan mencoba makanan tersebut?! Saya rasa sangat banyak. Karena hal inilah mengapa banyak restoran yang membayar orang untuk mendesign makanannya sebegitu indahnya dan meminta seorang juru foto handal untuk memfoto makanan tersebut sehingga terlihat begitu enak dan menggiurkan. Izinkan saya memberi kesimpulan bahwa penampilan sangatlah penting !!

Meskipun demikian, "isi/ rasa" juga sangatlah penting. Rasa memang yang utama menurut saya (dalam hal makanan). Rasa yang membuat seseorang kembali ke restoran Anda dan menjadi pelanggan setia Anda. Karena itu sangatlah penting bahwa makanan tersebut selain menarik penampilannya, ia juga memiliki rasa yang enak. Demikian pula dengan hidup kita. Penampilan fisik sangatlah penting, karena itulah yang membuat kita menarik banyak orang. Itulah yang membuat banyak orang hormat dan memperhatikan kita. Penampilan juga menambahkan rasa percaya diri kita saat kita berbicara di depan orang banyak. Banyak keuntungan yang didapat dari sebuah penampilan, apakah itu masih kurang meyakinkan Anda bahwa penampilan itu penting?! Seadainya penampilan itu tidak penting, mengapa seseorang harus bekerja dengan seragam? Mengapa perlu ada jas? Pakai saja kaos oblong yang murah meriah karena toh penampilan itu tidak penting. Kalau Anda masih saja merasa bahwa penampilan itu tidak penting, sebaiknya Anda tidak perlu membaca blog ini lebih lanjut...

Kesimpulannya adalah bahwa baik penampilan maupun "isi" sangatlah penting. Penampilan merupakan modal awal bagi kita pribadi untuk diperhatikan dan dihormati orang. Setelah orang menghormati dan memperhatikan kita, disitulah peranan "isi" kita (wawasan, integritas, kerohanian, kharisma, karakter, dll).

Tidak ada orang yang terlahir sempurna di dunia ini. Bahkan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tetapi tidak ada salahnya bagi kita untuk melakukan segala sesuatunya sesempurna mungkin.
Thats why there is a quotes that said "Just do the best, and let Jesus do the rest"

Rabu, 02 November 2011

Game Harga Diri




Baru saja saya mengalami kisah yang cukup menarik (menurut saya hehe). Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman2 fitness saya mempunyai suatu permainan "Harga Diri". Permainannya cukup simple dan menarik. Setiap kami difoto dalam keadaan telanjang dada (kami para pria, jadi bagi saya ini bukan tindakan senonoh). Lalu kami memasang target waktu 3bulan untuk melakukan transformasi pada badan atau penampilan fisik kita. Tidak harus sampai sixpack dan berotot seperti atlit binaraga, tetapi kami ingin mempunyai penampilan fisik yang lebih baik dari sebelumnya. Beberapa dari kami yang kurus ingin membuat badan kami lebih berisi, sedangkan beberapa dari kami yang gemuk berusaha untuk lebih kurus lagi. So that's simple, right? Tetapi, setiap kami yang ikut permainan ini dan tidak mengalami perubahan (dilihat dari foto before-after), maka foto kami akan di post di jejaring sosial facebook. hehehe bayangkan betapa malunya diri kita kalo foto telanjang dada kita di pajang di facebook hehe :)

Singkat cerita teman kami si X, tidak mengalami perubahan yang signifikan. Jelas saja tidak mengalami perubahan, ia tidak bisa mengontrol apa yang masuk dalam tubuhnya (pola makannya) dan ia juga tidak mau bekerja keras untuk menguras habis lemak dalam tubuhnya. Ya ia tergolong gemuk. Setiap kami sering mengingatkan teman kami si X untuk menjaga makan dan fitness. Lebih dari sekedar penampilan fisik yang baik, kami ingin teman kami si X agar lebih sehat lagi. Saya pribadi terkadang membayangkan si X 10-20 tahun ke depan, ia akan menjadi sosok pria yang sangat gemuk dan rentan akan penyakit. Pertanyaan saya, bagaimana ia bisa memuliakan Tuhan lewat hidupnya? Saat Tuhan ingin mengutusnya, apakah ia pasti dalam kondisi yang fit? (saya melihat ini dari fakta bahwa orang obesitas/gemuk, mengidap banyak penyakit dalam tubuhnya, dimana sewaktu2 ia bisa kehilangan nyawanya). Lalu apabila ia benar-benar mengasihi Allah, apakah ia tidak menjaga bait Allah itu sendiri?! Bagaimana bila suatu saat nanti ia berkeluarga dan dia menjadi orang yang sakit-sakitan?! Siapa yang akan memberi nafkah anak dan istrinya?! Ya itu hanyalah sedikit dari pemikiran saya tentang teman saya si X.

Jujur saja, saya sangat mengasihi si X. Dia merupakan salah satu sahabat yang sangat baik dan enak untuk diajak sharing. Ia merupakan sosok yang rendah hati. Ia juga saya anggap sebagai saudara sendiri. Karena saya berharap suatu hari nanti, saya bisa melayani Tuhan bersama-sama dengan dia. Tapi seringkali saya memang menasehati dan "menghina" dia agar dia lebih baik lagi (secara fisik khususnya). Beberapa kali saya lakukan hal ini, tetapi tidak ampuh menurut saya. Dia sudah enjoy dengan kehidupannya. Ya saya bukanlah sosok sempurna dan suci. Saya memang terkadang menghina dia karena fisiknya yang gemuk. Sekarang tentu saya sudah tidak pernah menghina dia lagi. Karena apa?! Karena saya tahu semuanya sia2. Saya juga sadar bahwa hinaan tidak membangun seseorang. Saya juga belajar dari pengalaman ini. Baiklah sekarang kembali ke pembahasan.

Singkat cerita, si X yang kalah, memposting fotonya sendiri di facebook. WOW.....Bagi saya ini merupakan tindakan gentle. Ia sendiri mengambil keputusan dan tanggungjawab untuk apa yang sudah ia lakukan. Tetapi permasalah muncul, saat seorang teman dari si X, dimana ia juga teman saya, melakukan update status di Blackberry-nya, bahwa "teman sejati tidak akan menghina temannya di depan umum." ! Ini jelas ditujukan untuk setiap kami yang terlibat dalam permainan ini. Sakit hati?! Jelas....! Mengapa seorang teman bisa mengatakan bahwa kami ini bukan teman sejati?! Apakah dialah teman sejati?! Apakah teman sejati melakukan update status seperti itu?! Saya rasa juga tidak. Tapi apapun itu, saya cukup terkejut dengan tindakan kawan saya itu, sebut saja si A. Saat saya mencoba untuk mengkonfirmasi mengapa ia melakukan update status seperti itu, inti yang ingin ia sampaikan adalah apabila si X sudah post di Facebook, alangkah baiknya temannya (kami) meminta si X untuk menghapus, krn si X sudah cukup dipermalukan di facebook. Tetapi yang saya bingungkan, kalo memang dia berniat agar kami meminta si X menghapus, harusnya si A bisa langsung berbicara pada kita kan?! Sungguh aneh dan nyata.

Singkat cerita (maaf sudah terlalu panjang, saya hargai kalo kalian mau melanjutkan membaca hehehe), saya juga meminta maaf pada si A kalo saya ada salah selama ini (Meskipun saya sambil berpikir, apa salah saya ya?! hehehe). Lalu si A juga meminta maaf krn update statusnya membuat hubungan kami tidak baik. Masalah selesai...

Ya masalah antara kita berdua (saya dan si A sudah selesai), tetapi yang ingin saya bahas lebih dalam adalah permasalahan antara diri saya sendiri ! Saya begitu emosi, jengkel, panas hati, rasanya saya ingin teriak dan memukul sesuatu (pinginnya memukul air, krn air tidak pernah membalas, dan saat air dipukul, tidak terasa sakit hehehe). Ya intinya saya begitu marah. Pada siapa?! Saya juga bingung pada siapa. Saya merasa bahwa saya sudah mengampuni si A karena tindakannya. Tetapi saya sadari bahwa ternyata yang saya rasakan adalah luka dalam hati saya sendiri. Saya rasa kalian juga pernah mengalami hal yang sama. Meskipun tidak sama seperti yang saya kisahkan di atas, tapi setidaknya Anda pernah mengalami sakit hati dengan seseorang. Anda sudah berdoa dan melepaskan pengampunan, tetapi masih ada sesak dalam hati ini. Ya itu adalah luka. Saat Anda berkelahi, biasanya ada luka dan itu harus disembuhkan. Siapa yang dapat menyembuhkan luka tersebut? Hanya Anda sendiri dan Tuhan. Mulailah berlutut dihadapannya meminta mohon ampun atas setiap dosa kalian, dan belajarlah untuk mentaati Dia. Satu hal simple yang saya belajar dari pengalaman di atas adalah saya tidak hanya mengampuni dia, tapi saya juga harus belajar mengasihi teman saya tersebut. Saya harus mengasihi teman saya seperti saya mengasihi diri saya sendiri. Karena hanya dengan cara inilah saya baru bisa mengasihi Tuhan Allah. Seperti yang dikatakan dalam firman-Nya, bahwa kita tidak bisa bilang mengasihi Allah, kalo kita membenci sesama kita.

Untuk teman saya si X, setiap kali saya menasehati dia, itu hanya bukti dari kasih dan kepedulian saya terhadap dia. Saya bukanlah seseorang yang membungkus pukulan dengan ciuman. Apabila saya merasa perlu menghajar teman saya agar lebih baik, saya akan menghajarnya, tapi semua kembali pada dia. Repson apa yang akan dia lakukan setelah saya "menghajar"nya. Membenci saya? Atau mengasihi saya kembali. Seorang ayah mengasihi ananknya dengan menghajarnya. Dan apabila ada seorang ayah yang tidak pernah menghajar anaknya, berarti tidak ada kasih dalam hati ayah tersebut.

Untuk teman saya si A, saya akan terus belajar mengasihi dia. Susah memang karena apa yang telah ia lakukan bagi saya sudah cukup keterlaluan. Tapi saya juga belajar bahwa saya terkadang juga melakukan kesalahan. Jadi sebenarnya kami sama2 manusia biasa yang sering melakukan kesalahan dan dosa. Karena itu mulai saat ini saya akan terus berdoa dan mengasihi dia. That's my promise. What's yours?

Kamis, 27 Oktober 2011

Mimpi Layak Diperjuangkan




Beberapa waktu lalu saya mendengar cerita dari seorang sahabat tentang sebuah cita-citanya yang tidak disetujui oleh orangtuanya. Cukup mengenaskan memang dalam hidup ini saat apa yang kita inginkan tidak disetujui oleh orang-orang terdekat yang kita cintai. Tetapi inilah realitanya. Hidup kita penuh pro dan kontra. Tetapi respon kita terhadap semuanya itulah yang akan mempengaruhi hasil akhir yang akan kita raih.

Seberapa banyak diantara kita yang mempunyai mimpi besar dalam hidup ini? Atau seberapa banyak diantara kita yang tidak memiliki sebuah cita-cita atau mimpi dalam hidup ini?

Saya pribadi merupakan pribadi dengan suatu cita-cita yang besar. Saya sadari bahwa memang tidak semua orang mendukung mimpi saya ini. Beberapa dari mereka (orang-orang terdekat saya) bahkan menertawakan keinginan saya itu. Mereka mengatakan bahwa apa yang saya inginkan itu terkesan tidak mungkin dan hanya khayalan belaka. Mereka menginginkan saya untuk "menginjak bumi" dan tidak bermimpi terlalu tinggi agar suatu saat, saat semuanya itu tidak tercapai, kita tidak akan menyesal/ merasa sakit. Ada yang pernah mengalami hal yang sama?!

Ya saya akan membahas dari apa yang saya dapatkan selama ini. Saya merupakan pribadi yang sangat mendukung setiap mimpi besar anak muda. Karena segala sesuatu yang besar selalu berasal dari mimpi. Anggaplah mimpi adalah suatu tujuan hidup Anda.Setiap orang mempunyai tujuan hidup yang berbeda-beda. Karena itu sangatlah wajar apabila apa yang kita cita-citakan tidak sama dengan orang lain. Tuhan menjanjikan suatu hal besar dalam hidup ini. Coba kita baca sebentar dan merenungkan firman Tuhan berikut ini :

Kisah Para Rasul 2:17,
Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.

Dahsyat bukan?! Saat Roh Kudus turun atas kita, kita mendapat suatu penglihatan. Siapa yang melihat penglihatan itu?! Ya KITA sendiri. Orang lain akan mendapat penglihatan yang berbeda. Lalu bagaimana kalo kita tidak mendapat penglihatan tersebut?! MINTALAH !! MINTALAH Roh Kudus terlebih dahulu, dan tanyakan pada-Nya dalam doa, dimana Tuhan ingin mengutus Anda. Anda boleh punya mimpi, tetapi biarlah mimpi tersebut berfokus pada 1 hal, memuliakan nama Tuhan.

Sekarang saya akan bertanya pada Anda semua. Apa yang kalian lihat saat Anda memejamkan mata kalian?!

Saat saya memejamkan mata, saya pribadi melihat bahwa saya diutus Dia untuk memuliakan namanya melalui bisnis dan dunia olahraga. Saya melihat anak-anak muda Indonesia berprestasi di dalam dunia olahraga dan memuliakan nama-Nya. Saya percaya suatu saat nanti, Indonesia akan dipandang oleh seluruh bangsa. Indonesia akan menjadi teladan bagi bangsa-bangsa. Itulah yang saya lihat saat saya memejamkan mata. Bagaimana dengan Anda?!

Anda tidak perlu khawatir kalo orang lain mencemooh mimpi kalian. Itu sangat wajar karena mereka tidak melihat apa yang Anda lihat. Mereka bahkan bukan orang percaya, sehingga mereka tidak mengetahui visi yang Tuhan berikan untuk Anda. Anda yang menghidupi itu semua, bukan orang lain. Lakukan apa yang harus Anda lakukan untuk mencapai semuanya itu. Mungkin beberapa dari kalian bertanya, orangtua saya tidak setuju, saya bukan orang kaya, saya tidak pintar, saya tidak punya apa2 untuk mencapai itu semua, lalu apa yang harus saya lakukan?!

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
-- Matius 6:33


simple kan?! Berapa banyak waktu pribadi Anda dengan Tuhan? Seberapa sering Anda benar-benar mengandalkan Tuhan dalam hidup Anda? Apakah selama ini kalian mengejar tujuan dunia atau mengejar mau Allah dalam hidup Anda?

Saya bukan orang sempurna dan saya sadari bahwa saya masih banyak berdosa. Tetapi karena ketidaksempurnaan itu, saya mau menyatu dengan Dia. Karena didalam kasih-Nya saya disempurnakan. Hidup Anda harus punya tujuan. YA TUJUAN yg spesifik. Tidak gampang saat Anda berusaha meraih mimpi Anda tersebut. Tetapi akan ada saatnya, banyak orang akan datang kepada Anda menanyakan mengapa Anda bisa mencapai semua itu? Di saat itulah Nama Tuhan dimuliakan melalui hidup Anda.

God bless you all....

Minggu, 16 Oktober 2011

Where's The Love ?!




Akhir-akhir ini saya diingatkan kembali dengan arti sebuah kasih. Kita mungkin sering mendengar tentang hal ini. Tetapi entah mengapa, kasih sudah tidak menjadi salah satu hal yang terpenting dalam hidup kita. Kasih terdengar begitu klise dan tidak ada artinya. Kita tahu dan sadar bahwa kita harus mengasihi, tapi entah mengapa, mengasihi menjadi suatu hal yang sulit untuk dilakukan.

Seberapa banyak diantara kita yang merasa bahwa kita ini penuh kasih? Adakah dalam hidup Anda seseorang yang tidak anda sukai? yang Anda benci? Kalau memang ada, apakah itu berarti Anda penuh kasih?! saya rasa jawabannya adalah TIDAK. Mungkin beberapa diantara kita tidak memiliki kebencian terhadap orang lain, tetapi, apakah itu berarti Anda penuh kasih?! saya rasa sekali lagi jawabannya adalah TIDAK. Anda mungkin akan bertanya-tanya, mengapa "TIDAK"?! Tidak memiliki orang yang dibenci bukankah itu berarti kita ini penuh kasih?! saya akan membahas sedikit dari apa yang saya dapatkan akhir-akhir ini.

sebelum itu, saya ingin Anda membaca ayat ini dengan seksama, dan cermati setiap kata yang ada dalam firman Tuhan tersebut. Karena ayat ini benar-benar menggugah hati saya selama ini.

Yohanes 4:7-21 :
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi , sebab kasih itu berasal dari Allah ; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. 4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. 4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. 4:12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 4:13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. 4:14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 4:15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 4:16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 4:17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman 2 , karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. 4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 4:20 Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 4:21 Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Banyak diantara kita yang sudah mengakui Tuhan sebagai Juru Selamat, mengasihi sesamanya manusia, mengasihi Tuhan, tetapi mengapa kita takut kalo kiamat? Takut kalo Tuhan datang untuk ke-2 kalinya?! WHY?! Karena kita sebenarnya belum benar-benar hidup dalam kasih. Dimana kasih itu adalah Tuhan. Mungkin kita tidak punya musuh, tetapi apakah kita benar-benar mengasihi orang-orang disekitar kita? Belum tentu. Banyak orang disekitar kita yang belum pernah mendengar berita Keselamatan itu. Banyak orang disekitar kita yang perlu bantuan kita baik dari segi material, doa, ataupun dukungan moral. Tetapi, apakah kita sudah benar-benar melakukan semua itu?! Anda sendiri yang tahu. Saya bukan orang yang sempurna dan telah melakukan semuanya itu. Tetapi saya mau untuk melakukan semuanya itu. Saya membuat berbagai macam perencanaan agar saya bisa benar-benar ada di dalam Kasih. Saya tahu semua hal ini tidak mudah, tetapi saya tahu bahwa semuanya ini berharga untuk diperjuangkan. Saya berharap suatu saat kelak, saya dan Anda para pembaca juga boleh merasakan sukacita yang besar, saat Tuhan datang ke-2 kalinya. Tidak ada rasa takut, melainkan sukacita, karena kita sudah ada di dalam Dia. Kita adalah mempelai wanita, yang menung sang mempelai pria datang. GBU

Rabu, 06 Juli 2011

Seperti Seorang Atlit

Dalam hidup saya pribadi, orang mengenal saya sebagai seseorang pecinta olahraga. Beberapa jenis olahraga pernah saya tekuni, dan hampir semua olahraga yang pernah saya tekuni, dapat saya kerjakan dengan baik. Bahkan beberapa orang disekitar saya, menganggap saya serba bisa dalam hal olahraga. Hal ini semua juga didukung dengan kecintaan saya akan olahraga itu sendiri.

Sejak kecil, saya sudah jatuh hati pada dunia olahraga dan menekuninya. Dari pengalaman yang saya dapat, saya melihat bahwa banyak inspirasi yang saya dapatkan dari olahraga itu sendiri. Sepak bola misalnya, tidak ada seorang pemain sepak bola yang hebat tanpa perlu latihan dan kerja keras. Sebut saja pemain bintang seperti Lionel Messi, David Beckham, Ronaldo, dan lain sebagainya. Mereka menjadi seperti sekarang karena pada mulanya, mereka berlatih keras ! (Anda dapat membuktikannya lewat biografi para bintang lapangan hijau tersebut)

Karena beberapa waktu ini saya menekuni dunia fitness, maka saya akan mencoba melihat dari sisi fitness (pembentukan body yang indah hehe). Setelah saya melihat biografi beberapa atlit binaraga yang mempunyai body oke, saya mendapati bahwa apa yang menjadikan mereka saat ini, telah dimulai sejak bertahun-tahun yan lalu ! Saya terkejut karena saya kira kita dapat mempunyai tubuh yang oke hanya dalam waktu yang cukup singkat. Beberapa diantara atlit binaraga dunia menyatakan bahwa ia menghabiskan 5tahun lebih untuk mendapatkan tubuh oke seperti yang diinginkannya. Setiap apa yang masuk ke dalam tubuhnya (yang dimakan atau diminum) menjadi hal penting yang menentukan apakah ia bisa mencapai tujuannya atau tidak. Setiap latihan yang ia lakukan, set demi set dia lakukan dengan keringat dan rasa sakit. salah satu hal yang saya percaya dalam hidup ini adalah, "Tidak ada hal luar biasa yang dicapai dengan cara yang biasa-biasa saja. Segala sesuatu yang besar, tidak didapat dengan instant. Sesuatu yang besar perlu proses dan pengorbanan, karena itu hanya sedikit orang yang dapat menjadi orang yang luar biasa. "

Alkitab mengatakan bahwa (Mat 7 :13-14),
"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."


Zaman modern saat ini, membuat banyak orang makin melupakan Tuhan. Anak muda yang merupakan generasi yang dipakai Tuhan, menjadi suatu generasi yang bobrok saat ini. Banyak anak muda jatuh ke dalam seks bebas, pornografi, drugs, dll. Bahkan tidak sedikit anak muda yang datang ke gereja hanya karena suatu kewajiban dan kebiasaan. Mereka tidak tahu untuk apa mereka ada disana selain kebiasaan itu sendiri. Mereka tidak mau terlbiat dalam pelayanan dan menganggap pelayanan adalah pekerjaan membuang waktu. Mereka tidak tahu makna dari semuanya itu, karena 1 hal. Mereka tidak mengenal Allah mereka. Mereka tidak tahu siapa yang mereka sembah. Mereka tidak tahu apa yang sudah Tuhan rancangkan untuk hidup mereka.

Bagaimana kita bisa mengenal Tuhan Allah kita? Saya rasa perlu adanya waktu pribadi kita dengan Dia. Mungkin terdengar klise, tapi kita perlu menyediakan suatu waktu untuk berdoa, menyembah, dan merenungkan firman-Nya. Kita perlu membiasakan diri kita menikmati Dia. Seperti seorang atlit yang bekerja keras, demikian juga kita perlu bekerja keras untuk menjadi seseorang yang luar biasa bersama Tuhan yang luar biasa.

Listen:
You call Me father, but you don't obey Me
You call Me teacher, but you don't listen to Me
You call Me light, but you don't see Me
You call Me the way, but you don't follow Me
You call Me Lord, but you don't serve Me
You call Me Truth, but you don't believe Me

Don't be surprised if someday I say "I don't know you" (Matthew 7:23)


sediakanlah waktu untuk Dia. Karena Dia-lah yang akan menyertai kamu sekalian. Gbu

Kamis, 28 April 2011

Madu itu Mahal

Hari ini saya baru saja membeli sebuah madu di toko swalayan dekat rumah saya. Sebelum membelinya, saya tidak melihat harga yang tertera pada kemasan madu tersebut. Saya mencoba melihat merk serupa(beda produk)disekitarnya dan saya mendapati harga yang relatif murah, sekitar 15-25 ribu rupiah. Saya mendapati uang yang ada di dompet saya hanyalah Rp. 40.000,- saja. Tanpa berpikir panjang, saya mengambil satu botol madu tersebut dan membawanya ke kasir. Saat pembayaran dilakukan, ternyata botol madu tersebut dihargai Rp. 38.000,- !! Wow, itu benar-benar menguras uang yang ada di dompet saya !

Saat saya kembali ke rumah, saya mencoba bertanya kepada ayah saya yang memang sudah pernah membeli madu. Ayah saya memberi jawab bahwa harga madu memang tidak murah. Saya merasa kecewa, karena tidak mengetahui harga madu itu sebelum membelinya. Tetapi satu hal yang saya tahu, khasiat madu memang sepadan dengan harganya.

Peristiwa diatas sama halnya dengan penebusan dari Tuhan Yesus Kristus. Kematian Tuhan Yesus di kayu salib merupakan suatu hal yang "mahal". Ia menebus kita dari dosa dan menjadikan kita layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Ia benar-benar membayar mahal kita dari tangan si jahat. Peristiwa ini merupakan kemenangan terbesar yang pernah ada. Percayalah bahwa darah-Nya itu mahal dan telah membayar lunas kita semua dari maut. (Jangan bandingkan dengan madu yang saya beli lho ya hehe)

Pertanyaannya adalah apakah kita menyadari bahwa darah-Nya itu mahal? Seberapa banyak diantara kita yang menyadari betapa mahal darah-Nya yang tercurah untuk menebus kita dari dosa? Kita memang sudah diselamatkan saat kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat, tetapi ingatlah bahwa kita tetap harus mengerjakan keselamatan tersebut.

Filipi 2:12-13
"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Momen paskah masih belum lewat kawan-kawanku, mari kita renungkan lagi betapa besar kasih Tuhan pada kita selama ini. Rasakan kasih-Nya yang dahsyat dan cerminkanlah dalam hidup kita. God bless you

Rabu, 27 April 2011

Siapa yang Kamu Sembah?





Beberapa waktu ini saya banyak disibukkan oleh berbagai macam kegiatan. Baik itu kegiatan olahraga, pelayanan, kuliah, pekerjaan, dan lain-lain. Setiap kegiatan yang saya lakukan hanya membuat fisik saya terasa lelah. Tidak ada kebahagiaan yang saya rasakan saat melakukan semua hal itu.

Aktivitas-aktivitas tersebut membuat saya tidak punya waktu pribadi lagi untuk Tuhan dan untuk pengembangan diri saya. Tidak ada waktu untuk pujian penyembahan, doa, perenungan firman, dan baca buku. Saya merasa kerohanian saya MANDEK alias berhenti total. Bahkan saya hanya menyediakan waktu 5 menit sebelum tidur untuk sekadar membaca firman-Nya. (Saat ini pun saya merasa bahwa membuat tulisan di blog ini merupakan suatu perjuangan. Seakan-akan kemampuan saya menulis sudah mulai berkurang)

Setiap pagi saya merasa bahwa saya harus memulai aktivitas dengan mencari wajah-Nya, tetapi yang saya lakukan hanyalah menunda dan menunda, hingga akhirnya saya tidak melakukan sama sekali. Saya terus berpikir dalam hati saya, apa yang salah dalam hidup saya saat ini?!

Siang ini, saya mengambil keputusan untuk mencari wajah-Nya. Saya memuji menyembah Dia, membaca merenungkan firman, berdoa, dan membaca buku. Saya mencoba mengambil waktu exclusive hanya antara saya dan Tuhan. Saya mendapati bahwa Tuhan mengingatkan saya, siapakah yang saya sembah selama ini? Pekerjaan saya?! Pelayanan saya?! Kesenangan saya pribadi?! Bagaimana dengan Anda? Siapakah yang anda sembah selama ini? TV Anda?! Hobby Anda?! Pekerjaan Anda?! Harta Anda?!

Saya benar-benar sadar bahwa hanya Tuhan-lah yang layak dan harus disembah. Saya banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan, pelayanan, dan banyak kegiatan lainnya tanpa berfokus pada Tuhan. Sia-sia lah apa yang saya lakukan ! Tuhan tidak ingin kita berfokus pada "hadiah" yang Ia berikan. Tuhan ingin kita befokus pada Dia yang memberi "hadiah" tersebut. Tidak ada seorang bapa yang memberikan hadiah untuk anaknya dan berharap bahwa anaknya akan lebih menyayangi hadiahnya daripada sang bapa itu sendiri. Demikian pula dengan Bapa kita di sorga.


Biarlah kita menjadi seseorang yang berfokus pada Tuhan Yesus Kristus dalam segala hal yang kita lakukan. Menjadikan Tuhan sebagai prioritas dalam hidup kita. Berharap kita menjadi "seseorang" yang besar bukan untuk popularitas melainkan untuk memuliakan nama-Nya melalui hidup kita. God bless you all !!

Jumat, 11 Maret 2011

Bertobatlah !

Kali ini saya ingin mengajak teman2 untuk membaca suatu kisah yang akan mengubahkan hidupmu ! Saya tidak menulis blog tersebut, tapi biarlah kisah ini menjadi suatu pembaharuan bagi hidup teman2. Dan saya sarankan untuk terus membaca sampai akhir. Terima kasih (pembacaan ada di link bawah)

http://jesusisloveus.blogspot.com/2011/03/kesaksian-18-persiapan-dirimu-untuk.html
atau
klik disini

Senin, 14 Februari 2011

My Valentine



Baru saja saya melewati valentine's day, dimana banyak orang yang merayakan bersama orang-orang yang dikasihinya. Valentine's day menjadi suatu ajang menunjukkan/membuktikan kasih sayang kita kepada orang-orang disekitar kita. Kasih sayang yang tidak hanya ditujukan kepada pasangan kita melainkan kepada orangtua, teman, dan lainnya.

Tetapi tidak sedikit juga orang-orang yang justru merasa sedih pada hari valentine hanya karena tidak memiliki pasangan. Saat saya melihat hal ini, saya mencoba merefleksikan hal ini pada diri saya, dimana sudah 21tahun lebih saya hidup dan saya MASIH belum pernah memiliki pasangan dalam hidup saya. Tetapi mengapa saya tidak pernah terlalu khawatir akan hal ini?! Saya tahu bahwa saya bukan gay. LOL. Saya juga bukan "tidak laku". hehehe. Tetapi saya menyadari bahwa saya tahu yang terbaik akan Tuhan berikan saat kita benar-benar siap. Kasihilah Tuhan kita terlebih dahulu, agar kita tahu bagaimana kasih itu sebenarnya, karena hanya melalui Dia-lah kita belajar tentang kasih. Selama kita belum memiliki pasangan, kita bisa belajar untuk mengasihi orang-orang disekitar kita terlebih dahulu. Mengasihi orang tua kita, saudara kita, teman2 kita, dan orang-orang disekitar kita lainnya. Bagaimana kita bisa mengasihi pasangan kita, apabila kita tidak pernah bisa mengasihi orangtua kita yang telah merawat kita sejak kita masih kecil? Bagaimana kita bisa peduli pada pasangan kita apabila kita tidak pernah bisa peduli dengan saudara yang terlebih dahulu ada di sekitar kita?

Saya teringat akan seorang sahabat saya yang berkata bahwa Tuhan akan memberikan kita pasangan saat kita telah "siap" dan pasangan yang diberikan pasti seimbang dengan kita.

“TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."
(kejadian 2 : 18)

“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?”
(2 korintus 6 : 14)

Banyak pertanyaan yang ditujukan kepada saya selama ini, khususnya pada saat momen valentine ini tiba. Mengapa saya masih single di usia saat ini?! Apakah kamu nga kepengen married?! Apakah kamu gay?! (What The Wew !!) dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang kadang membuat saya tertawa, tetapi terkadang cukup menjengkelkan hehehe. Tetapi apa yang Tuhan bisikan dalam hati saya jauh lebih kuat daripada apa yang dikatakan oleh orang-orang tersebut.

(1)Tuhan masih ingin saya berfokus pada apa yang menjadi kehendak-Nya. Saya masih berperang buat Tuhan saya. Tuhan tahu bahwa saya "masih" belum membutuhkan seorang penolong(pasangan) untuk saat ini.

(2)Tuhan ingin saya meraih mimpi yang telah saya mimpikan selama ini. Yang membuat tidur saya tidak nyenyak karena mimpi-mimpi saya :)

(3)Tuhan ingin saya untuk belajar tentang makna "kasih" itu lebih lagi sebelum saya dipertemukan dengan "tulang rusuk" saya yang hilang itu hehehe

(4)Dan lain-lain. hehe masih banyak hal lainnya yang Tuhan bisik-kan dalam hati saya.


Untuk apa kita bersusah hati pada hari-hari ini? Bangkitlah ! Lakukan yang terbaik yang kamu bisa lakukan dalam hidup ini ! Saat kita mencari Kerajaan-Nya, segala sesuatunya akan ditambahkan kepadamu. Itu yang Tuhan janjikan, just believe it !

Tenanglah dan dengarkan apa yang Tuhan bisik-kan dalam hati anda ! Apabila kita belum bisa mendengarkan suara-Nya, carilah Dia lebih lagi, karena Dia adalah Allah yang mengasihi setiap anak-Nya. Ia akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua. God bless.....Happy valentine's Day !

Minggu, 06 Februari 2011

The Power of Talent




Kemarin malam, saat beribadah di gereja saya, saya mendapati suatu suguhan menarik dari atas mimbar. Gereja kami kedatangan para pelayan Tuhan yang luar biasa, mereka adalah Jason (pencipta lagu "Bapa sentuh hatiku") dan Jose Carol (JPCC). Kesaksian dan khotbah mereka benar-benar membekas dalam hati saya. Tetapi ada satu hal yang menarik yang ingin saya bagikan di blog ini.

Saat jason menyanyikan lagu "Bapa sentuh hatiku", ia mengajak duet seorang anak perempuan (miss K) dari gembala gereja saya yang kira-kira berumur 12-14 tahun (masih SMP). Sekedar info, saya sangat mengagumi setiap orang yang mempunyai suara merdu (karena saya punya suara yang sumbang). Saat miss K menyanyikan lagu tersebut, saya benar-benar terpukau dan kagum akan kemampuannya dalam bernyanyi. Hati saya terasa cenat-cenut dan lidah saya kelu. She's got the talent!

Dalam hidup ini, saat kita melakukan sesuatu yang kita kuasai, maka hasilnya akan luar biasa. Banyak diantara kita ingin menjadi seperti orang lain, melakukan sesuatu yang tidak kita kuasai. Kita seperti berlari diatas tread mill, berlari secepat-cepatnya tetapi kita tetap di tempat yang sama. Kita sering membuang waktu untuk sesuatu yang tidak berarti. Tuhan sudah menciptakan kita sesuai porsi kita masing-masing. Jangan menginginkan porsi orang lain hanya karena kita menginginkannya, karena apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan keinginan-Nya. Tetapi lakukanlah apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita!

Apabila kita masih tidak mengetahui apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, maka mendekatlah kepada diri-Nya lebih lagi dan mintalah tuntunan-Nya. Dikatakan di matius 7:7, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”. Tuhan tidak akan membiarkan kita berjalan tanpa arah, ia akan selalu menuntun kita, selama kita mau mengikuti tuntunan-Nya. Ambil keputusan sekarang juga untuk mengikuti tuntunan-Nya ke suatu jalan yang berkemenangan. Jadilah diri anda sendiri, karena Tuhan punya rencana yang indah dan unik untuk setiap kita! God bless...

Selasa, 25 Januari 2011

Nyanyian si Jangkrik




Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa itu.

Kedua orang itu kemudian berjalan-jalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar. Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"

Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara orang lalu-lalang. Apa yang kau dengar?"

"Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."
Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau. Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"

Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang." Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang desa itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.

Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa mendengar kan suara nyanyiannya. Ketika mereka kembali berjalan-jalan, orang kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."

Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu. Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!"

Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan.

Kata orang desa itu, "Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Di lain pihak, saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Tidak. Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan."




Seberapa banyak diantara kita yang dapat mendengar suara Tuhan dan menyadari panggilan Allah dalam hidup kita?

Banyak diantara kita tidak tahu panggilan Allah dalam hidup kita, bukan dikarenakan Tuhan memilih orang-orang tertentu saja, tetapi kita tidak pernah membiasakan diri untuk mendengar suara-Nya. Kita terlalu sibuk dengan studi kita, pekerjaan kita, hobby kita, hiburan-hiburan, dan hal-hal duniawi lainnya. Kita tidak sungguh-sungguh MAU untuk mengetahui panggilan Allah dalam hidup kita.

Saat pertama kali saya memutuskan untuk mengikut Kristus, saya meluangkan banyak waktu saya untuk mengenal-Nya lebih lagi. Saya tidak mengisi waktu luang saya untuk Kristus, tetapi saya meluangkan waktu untuk Dia. Ada perbedaan yang jelas antara mengisi waktu luang dan meluangkan waktu ! Saat kita mengisi waktu luang, itu berarti kita hanya memanfaatkan waktu kosong kita untuk Dia. Tetapi meluangkan waktu, itu berarti kita menciptakan waktu untuk Dia (meskipun sulit).

Apabila kita sering meluangkan waktu untuk Dia (berdoa, memuji-menyembah, baca firman,dll), maka kita dapat mengenali suara-Nya dimanapun kita berada. Apabila kita mengenal siapa Tuhan yang kita sembah, kita dapat mengetahui keinginannya (panggilan) dalam hidup kita. Jangan terlalu banyak alasan saat kita ingin mencapai suatu kehidupan yang berkemenangan. Hanya pecundang-lah yang terus beralasan karena tidak memiliki waktu untuk Dia (sang JURU SELAMAT).

Do you want to know who you are? Don't ask. Act! Action will delineate and define you.
Thomas Jefferson