Rabu, 21 Desember 2011

Who's Your Backup




Beberapa waktu yang lalu saat saya pergi fitness bersama teman2, saya menjumpai suatu kejadian yang cukup unik. Seorang teman saya sebutlah namanya Budi, ia berlatih bench press dan mengangkat beban 15kg tiap bagian (kanan dan kiri) jadi total beban yang diangkat sekitar 30kg. Ia benar2 bersusah payah mengangkat beban itu dan ia merasa bahwa itu adalah beban maksimal yang mampu ia angkat. Tetapi saya mencoba menawarkan bantuan dengan meminta ia menambah beban 5kg tiap bagian, sehingga beban total menjadi 40kg, dengan syarat bahwa saya akan membantu berjaga2 apabila ia tidak kuat mengangkat beban itu, saya akan siap untuk membantunya agar tidak ada cedera yang terjadi. Singkat cerita, ia-pun menyanggupi hal tersebut. Saat mencoba mengangkat beban 40kg tersebut ternyata ia mampu mengangkat beban tersebut tanpa bantuan saya, saya hanya ada didekatnya untuk bersiap membantunya apabila ketika ia tidak mampu mengangkat beban tersebut. Setelah Budi berhasil menyelesaikan beban 40kg tersebut, saya menawarkannya 1 kali lagi bantuan untuk menambah beban 5kg lagi tiap bagian, jadi total beban yang diangkat adalah 50kg. Saat mencoba melakukan angkatan tersebut, ternyata lagi2 ia berhasil mengangkat beban tersebut, meskipun dengan sedikit bantuan dari saya, karena ia benar2 sudah tidak kuat lagi mengangkat beban tersebut.

Setelah menyelesaikan latihan tersebut, ia sendiri tidak menyangka bahwa ia berhasil mengangkat beban 50kg. Ia tidak menyadari bahwa kapasitas dirinya mampu mencapai titik setinggi itu. Ia berkata bahwa ia perlu bantuan saya dan teman2 apabila ia berlatih, sehingga ia bisa terus menambah beban angkatannya tanpa takut akan terjadi cedera atau kecelakaan.

Cerita tersebut sebenarnya juga mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan dalam hidup ini. Seberapa banyak dari kita yang sadar bahwa pencapaian kita saat ini didasarkan oleh siapakah backup (pertolongan/bantuan) yang ada dibelakang Anda?! apakah manusia? atau Tuhan? Saya bukan bermaksud untuk sombong, tetapi saya menjumpai beberapa orang yang bertanya pada saya, bagaimana saya bisa melalui semuanya ini dalam hidup saya? Satu hal yang saya percayai dan sadari adalah its only by His Grace (itu semua karena anugerah-Nya). Saya benar-benar belajar mengandalkan Tuhan sejak saya SMA. Saya tau bahwa saya melalui berbagai macam proses, tetapi sekarang saya tahu pasti bahwa kalau saya ada di titik dimana saya berdiri ini, itu adalah karena Anugerah dan kasih karunia-Nya saja. Saya punya seorang penolong yang membuat saya bisa mencapai suatu titik dimana saya tidak pernah sangka bahwa saya bisa melaluinya. Saya punya seorang yang membimbing saya ke jalan yang benar. Penolong yang tidak membiarkan saya jatuh tergeletak. Seorang penolong yang membalut setiap luka yang saya rasakan. Kalo diantara kalian merasa kata-kata saya ini hanyalah klise/ tidak masuk akal, silahkan. Karena inilah yang saya rasakan. Bagi saya hanya dialah yang membuat saya tetap kuat sampai sekarang.

Filipi 4:13 berbunyi “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku”.

Sabtu, 17 Desember 2011

The Package is Important




Beberapa waktu yang lalu saya menjumpai seseorang yang mengatakan pada saya bahwa fisik itu tidak penting, tetapi isi hati dan otaklah yang penting. Berwawasan luas, memiliki kerohanian yang benar, dan berhikmat itulah yang harus dikejar. Ya saya rasa itu bukan pemikiran yang salah. Saya rasa orang itu mengatakan hal itu kepada saya, karena saya sangat menjaga penampilan fisik saya secara pribadi. Saya berolahraga teratur, makan makanan yang sehat, dan menjaga pola hidup saya sebaik mungkin.

Bagi saya secara pribadi, pemikiran seperti itu tidaklah salah. Karena saya pribadi juga tidak punya hak untuk mengklaim hal ini benar dan hal itu salah. Ini negara demokrasi bro !! hehehe. Tetapi izinkan saya membagikan pemikiran saya pribadi, karena ini juga blog pribadi saya, jadi jelas saya berhak membagikan pemikiran saya...

Saya mencoba mengilustrasikan hal ini dalam hal makanan. Bagaimana pendapat Anda apabila anda pergi ke suatu restoran, dimana dalam menu makanan tersebut, disuguhkan sebuah gambar yang sangat menjijikan (mungkin terlihat *maaf seperti kotoran). Tetapi percayalah bahwa makanan itu enak. Seberapa banyak orang mau memakan makanan tersebut?! Saya rasa tidak banyak. Bahkan orang yang melihat pun tidak memiliki selera untuk memakan makanan tersebut. Tetapi sebaliknya, apabila makanan tersebut terlihat sangat enak, mewah, dan bersih, seberapa banyak orang yang akan mencoba makanan tersebut?! Saya rasa sangat banyak. Karena hal inilah mengapa banyak restoran yang membayar orang untuk mendesign makanannya sebegitu indahnya dan meminta seorang juru foto handal untuk memfoto makanan tersebut sehingga terlihat begitu enak dan menggiurkan. Izinkan saya memberi kesimpulan bahwa penampilan sangatlah penting !!

Meskipun demikian, "isi/ rasa" juga sangatlah penting. Rasa memang yang utama menurut saya (dalam hal makanan). Rasa yang membuat seseorang kembali ke restoran Anda dan menjadi pelanggan setia Anda. Karena itu sangatlah penting bahwa makanan tersebut selain menarik penampilannya, ia juga memiliki rasa yang enak. Demikian pula dengan hidup kita. Penampilan fisik sangatlah penting, karena itulah yang membuat kita menarik banyak orang. Itulah yang membuat banyak orang hormat dan memperhatikan kita. Penampilan juga menambahkan rasa percaya diri kita saat kita berbicara di depan orang banyak. Banyak keuntungan yang didapat dari sebuah penampilan, apakah itu masih kurang meyakinkan Anda bahwa penampilan itu penting?! Seadainya penampilan itu tidak penting, mengapa seseorang harus bekerja dengan seragam? Mengapa perlu ada jas? Pakai saja kaos oblong yang murah meriah karena toh penampilan itu tidak penting. Kalau Anda masih saja merasa bahwa penampilan itu tidak penting, sebaiknya Anda tidak perlu membaca blog ini lebih lanjut...

Kesimpulannya adalah bahwa baik penampilan maupun "isi" sangatlah penting. Penampilan merupakan modal awal bagi kita pribadi untuk diperhatikan dan dihormati orang. Setelah orang menghormati dan memperhatikan kita, disitulah peranan "isi" kita (wawasan, integritas, kerohanian, kharisma, karakter, dll).

Tidak ada orang yang terlahir sempurna di dunia ini. Bahkan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Tetapi tidak ada salahnya bagi kita untuk melakukan segala sesuatunya sesempurna mungkin.
Thats why there is a quotes that said "Just do the best, and let Jesus do the rest"