Rabu, 06 Oktober 2010
Masa Depan Cerah
Suatu hari ada seorang anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar, ia bercita-cita menjadi olahragawan. Anak ini sering berimajinasi seakan-akan ia adalah seorang pemain sepak bola yang handal dan terkenal. Tidak jarang ia mengurung diri di kamar sendirian dan bermain dengan dirinya sendiri sambil berimajinasi. Imajinasi yang ada dipikirannya tidak hanya ia tuangkan lewat gerak tubuh saja, melainkan catatan kecil tentang prestasi-prestasinya (imajinasi lewat tulisan).
Suatu hari, catatan kecil yang berisikan prestasi-prestasi imajinatif tersebut secara tidak sengaja ditemukan oleh sang kakak. Saat sang kakak membaca "mimpi"-nya tersebut, ia tertawa terbahak-bahak dan menghina adiknya. Ia merasa bahwa mimpi adiknya itu terlalu berlebihan dan tidak realistis. Perkataan kasar yang ditujukan untuk seorang anak berumur 9 tahun tersebut benar-benar menyakitkan dan membekas di hati. Kata-kata sederhana tersebut telah menghancurkan suatu tembok mimpi yang baru saja dibangun oleh seorang anak kecil dengan tangan-tangannya yang mungil.
Anak kecil yang diceritakan di atas adalah saya sendiri. Sekarang saya telah bertumbuh dan menjadi seorang anak muda yang cinta Tuhan. Tuhan tidak menghapuskan mimpi yang telah ia beri saat saya berumur 9tahun. Ia hanya melengkapi apa yang telah saya mimpikan menjadi suatu mimpi yang dapat memuliakan Dia. Saya tetap ingin berkarya di bidang olahraga meskipun tidak sebagai seorang atlet, saya ingin memberikan suatu "sumbangan" bagi olahraga Indonesia. Sekarang saya melayani beberapa komunitas futsal, meskipun tidak berhubungan dengan olahraga Indonesia, saya tetap berharap suatu saat, apabila salah seorang dari rekan-rekan yang saya layani menjadi seorang atlet Indonesia, biarlah ia menjadi seorang atlet yang bisa menjadi dampak bagi orang-orang sekitarnya dan memuliakan nama Tuhan.
Saya merasa bahwa masa lalu tidak bisa mengambil masa depan kita. Masa depan kita ada di tangan Tuhan Yesus Kristus. Mungkin kita mengalami berbagai pengalaman buruk dimasa lalu dan kita merasa bahwa segala sesuatunya hancur sejak saat itu. Satu hal yang bisa saya katakan adalah, segala sesuatunya terjadi atas seizin Tuhan. Masa Depan saya masih cerah selama saya bersama Dia, mimpi saya tidak hilang karena kejadian tersebut, melainkan diperbaharui-Nya. Yusuf-pun telah merasakan bagaimana ia ditindas oleh saudara-saudaranya dan harus menjadi budak dan bahkan dipenjara. Percayalah, itu semua merupakan proses dan ujian yang harus ia lalui sebelum ia siap menjadi seorang penolong untuk suatu bangsa yang kelaparan dsb.
Kejadian 50:20
"Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar."
Maukah anda menyerahkan hidup anda sepenuhnya untuk Kristus dan menjadi seorang penoreh sejarah bangsa Indonesia ini dan Kerajaan Allah ?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
siiiip...
BalasHapusmantaph van tulisannya...
masa lalu gak bisa ngambil masa depan kita..
terus jadi terang untuk DIA...
GBU
thanks :)
BalasHapusamin....^^
mari kita bersama2 jadi garam dan terang
GBU
Top markotop!
BalasHapusNumpang pasangin blog ku dong di sotoko.info
BTW, rasanya aku udah pernah dengar kisah itu 2x di kesan :p
BalasHapusYet it still impacting me
iya tiba2 terinspirasi untuk nulis ini bro di blog :) ya sudah saya tulis saja.....segera saya masukkan link anda, smoga ada pembagian komisi yang jelas huakakkaka JK
BalasHapusGBU