Sabtu, 16 Oktober 2010

Smart Love part 2




Ya kali ini saya akan melanjutkan tulisan dari Smart Love Part 1. Langsung saja ke topik biar tidak terlalu lama......

Smart love itu harus dimulai sejak kita masih lajang. Saat kita dalam masa lajang, hendaklah kita mempunyai citra diri yang sehat. Maksudnya adalah apabila kita tidak mempunyai citra diri yang sehat, maka saat kita memiliki seorang pacar/pasangan, bisa-bisa pasangan kita menjadi segala-galanya bagi kita. Jangan sampai anda merasa begitu berharga saat anda mempunyai pacar, tapi milikilah rasa tersebut sebelum anda mempunyai pacar.

Saat kita masih lajang, marilah kita memfokuskan diri kita pada perkara-perkara rohani dan pertumbuhan karakter. Saya tidak akan menjelaskan secara detail hal ini satu per satu. Tapi saya akan mencoba mengupasnya dalam ringkasan dan bahasa saya. Pertama, perkara rohani yang dimaksud adalah kita harus mencari terlebih dahulu pengenalan akan Tuhan, biarlah Tuhan yang mengisi kekosongan hati anda. Manfaatkanlah masa lajang kita untuk melayani Tuhan, karena kita tidak bisa melayani Tuhan sebebas saat kita belum menikah. Terlalu banyak tanggungan yang harus ditanggung dan dipikirkan saat kita sudah menikah atau menjalin hubungan. Kedua, pertumbuhan karakter, masa lajang merupakan masa yang tepat untuk kita menumbuhkan karakter dalam diri kita. Dalam pernikahan, akan ada banyak masalah yang akan kita hadapi, dan apabila kita tidak memiliki karakter yang kuat dan pengenalan akan Tuhan yang benar, tentunya setiap masalah yang ada akan menjadi batu sandungan bagi kehidupan rumah tangga kita nanti. Ingatlah akan GUNUNG KARAKTER, dimana karakter yang kuat akan membuat kita kokoh dan tetap bertahan.

Pola pikir yang benar dalam hubungan dengan lawan jenis juga merupakan faktor yang sering dianggap remeh oleh banyak orang. Salah satu contohnya adalah membatasi kedekatan fisik dalam lawan jenis. Misalnya, bagi para pria, hormatilah wanita dengan tidak membuat kontak fisik yang tidak perlu dan terkesan lebay. Beberapa teman saya, sering saya jumpai seperti demikian. Mereka(pria) sering menganggap bahwa dia mengelus, membelai, memeluk, menggandeng, bahkan memangku seorangg teman wanitanya karena mereka merasa bahwa wanita-wanita tersebut sudah dianggap sebagai adik/saudara perempuannya sendiri! Betapa bodoh dan tidak masuk akalnya pemikiran ini bagi saya. Saya juga belajar bahwa wanita dan pria yang sudah melewati/sedang dala masa puber, tidak seharusnya menganggap hal-hal tersebut adalah hal yang wajar dan biasa. Entah apa yang ada dipikiran mereka, tetapi saya harap apabila anda salah satunya, berubahlah ! Hormatilah wanita itu agar kontak fisik seperti demikian boleh ia dapat hanya dari 1 orang saja, yaitu suaminya nanti. Itu akan jauh lebih masuk akal menurut saya. Bagi para wanita, tunjukkan HARGA-mu di mata pria (khususnya pria seperti saya, hehehe). Saya secara pribadi memang kurang menghargai wanita yang gampang/mau dipegang-pegang oleh pria yang bukan siapa-siapanya (keluarga/pasangan-nya). Beberapa wanita yang saya temui, mereka merasa nyaman-nyaman saja saat mereka dibelai, dipangku, dirangkul, dipeluk, dan disentuh-sentuh lainnya. Bagaimana bisa anda menganggap hal itu biasa?! Anda akan mengecewakan suami anda suatu saat nanti(menurut saya). Anda akan menjadi lebih berkelas dan terhormat saat anda menjaga diri anda (dari sentuhan-sentuhan pria yang tidak perlu dan terkesan lebay) hanya untuk 1 orang di masa depan, yaitu suami anda. Akankah hal-hal ini menjadi sesuatu yang indah saat pria dan wanita menghargai baik dirinya sendiri dan lawan jenisnya?! Saya tentu akan merasa bahagia saat saya bisa membagikan cinta dan tubuh saya seutuhnya hanya untuk 1 orang saja. Yaitu pasangan hidup saya. Bagaimana dengan anda?!

Smart love juga harus memperhatikan waktu. Janganlah kita berpacaran sebelum waktunya. Seperti yang telah diceritakan di part1 dan part2 diatas, bahwa anda akan kehilangan masa bertumbuh maksimal saat anda telah menjalin hubungan sebelum waktunya. Bayangkan anda yang masih berusia belasan tahun dan memiliki target menikah di umuur 27 atau 30. Berapa tahun yang mau anda hilangkan untuk bertumbuh secara bebas dan maksimal hanya karena anda mempunyai pacar yang perlu diperhatikan dan dirawat (meluangkan waktu untuknya)? Tidak sedikit kawanku. Beberapa rekan saya merasa bahwa ia menjadi seseorang yang semangat dan bertumbuh sejak mereka berpacaran, pertanyaan yang akan muncul adalah apakah anda bertumbuh karena pacar anda atau karena Tuhan? Ingatlah bahwa kita harus menemukan identitas diri kita didalam Kristus, bukan dari pacar ! Hubungan yang karena ketidakdewasaan ini juga sering menyebabkan kegagalan dalam berhubungan(berpacaran).

Jauhnya waktu ke pernikahan juga bisa menyebabkan hubungan anda menjadi hambar dan berbahaya. Kenapa hambar? Kenapa berbahaya? Mari kita lanjut.....

Apabila anda menjalin hubungan dengan konsep smart love (anti seks pranikah dan menjaga kekudusan), apakah anda tahan menjaga kekudusan itu selama sekian tahun?! Hal ini yang bisa menyebabkan hubungan anda menjadi hambar. Ingat bahwa seks juga merupakan hal yang harus kita dapat dari suatu hubungan, karena itu waktu yang lama bisa membuat hubungan itu menjadi hambar karena ketiadaannya seks. Nah, dalam menahan waktu sekian tahun dalam kekudusan, biasanya banyak orang yang tidak tahan dan akhirnya jatuh dalam dosa. Mereka melakukan seks pranikah karena ketidak tahanan mereka menjaga kekudusan dalam waktu yang lama. Karena itu hal tersebut bisa menjadi hambar dan berbahaya.

Setelah anda yakin mendapat sosok seorang pria/wanita idaman. Mari kita mengambil waktu yang cukup sebelum kita memutuskan. Pertimbangkan sosok soulmate anda kepada Tuhan(doa), keluarga, sahabat, pemimpin rohani, dll. Orang tua merupakan otoritas dari Allah lho, jadi restu dari orang tua merupakan hal yang utama dalam hal ini(selain Tuhan) - Ams 15:22, "Rencana gagal, jika tidak disertai pertimbangan; rencana berhasil, jika banyak yang memberi nasihat.". Jalinlah persahabatan terlebih dahulu dengan calon soulmate anda tersebut.

Smart love juga harus memiliki tujuan dalam hubungan cinta(pacaran). Tidak ada kata coba-coba. Jangan percaya dengan perkataan, "semakin sering berpacaran maka akan lebih berpengalaman". Seringnya seseorang berpacaran tidak membuat orang tersebut dewasa dalam hal berpacaran. Bagaimana bisa orang yang gagal dalam sekian proses berhubungan bisa dijadikan panutan?! Anda hanya perlu 1x dan mencapai kebahagiaan selamanya. Kalau anda sudah terlanjur lebih dari 1x, ya apa boleh buat, jadilah lebih baik lagi. Jangan coba-coba lagi dan biarlah smart love yang kita pelajari ini bisa menjadi pertimbangan bagi kita sebelum menjalin hubungan. Perlengkapilah diri kita dengan pengetahuan yang cukup tentang dunia keluarga (membaca buku tentang pernikahan / berhubungan dengan lawan jenis contohnya). Dan hormatilah ortu pasangan anda masing-masing.

Keintiman fisik dan gairah seksual hanya memiliki satu tempat, yaitu pernikahan. Jadi jangan ambil hak berhubungan seks sebelum anda menikah. Ingatlah tentang kado pernikahan(seks) yang dijelaskan di part1. Yang terakhir adalah hendaklah hubungan kita dengan Tuhan menjadi tolok ukur kita. Apakah hubungan kita dengan Tuhan berhasil? Tuhan yang memiliki cinta yang sempurna saja kita tidak bisa menikmati dan mengalaminya, bagaimana dengan cinta dari pacar yang cintanya tidak sempurna. Ingatlah setiap permasalahan selalu ada jalan keluar saat kita takut dan mengandalkan Tuhan.

sekian part2-nya. Saya capek sekali menulisnya, semoga ini bisa bermanfaat dan memberkati banyak orang. Tuhan berkati........(ditunggu part3 - The last)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar