Kamis, 02 September 2010

Waktu itu Berkat



Beberapa waktu lalu saya membaca suatu blog dari seorang rekan. Blog itu menceritakan bahwa urutan kehidupan orang kristen adalah percaya Yesus dan diselamatkan, diberkati, diberkati berlimpah-limpah, dan hidup enak di dunia ini menikmati berkat Tuhan. Bagaimana menurut anda pernyataan di atas? Apakah sesuai dengan pemikiran anda? Jika itu sesuai dengan pemikiran anda, mungkin saat yang tepat bagi anda untuk membaca blog ini sampai akhir :) Jika tidak, tetap lanjutkan :p

MENURUT SAYA, pernyataan di atas adalah ucapan manis untuk menyenangkan hati jemaat saja ! Saya tidak setuju bahwa menjadi orang kristen berarti hidup enak di dunia dan sambil menikmati berkat Tuhan. Hal ini dikarenakan mengikut Tuhan berarti memikul salib dan menyangkal diri(Markus 8). Memikul salib bukanlah perkara yang mudah dan penyangkalan diri yang dimaksud di Markus juga menyatakan bahwa kita tidak boleh memuaskan diri kita.

Kita juga sering mendengar bahwa mengikut Tuhan berarti memilih jalan yang sempit. Jalan yang sempit disini berarti hanya sedikit orang yang mau menempuhnya dan susah untuk dilewati. Sedangkan jalan yang lebar yang menuju maut disiapkan untuk mereka yang hidup senang-senang dan santai. Untuk mencapai suatu kemenangan, bukanlah perkara mudah, demikian juga untuk masuk dalam Kerajaan Sorga, dikatakan dalam Lukas, "Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Sorga". Disini dijelaskan begitu jelas, bahwa masuk dalam Kerajaan Sorga bukan perkara yang mudah. Ayat ini ditujukan terutama untuk orang-orang kaya.

Saya merasa muak saat saya melihat fenomena berkat,berkat, dan berkat menjadi topik favorit pembicara dan pendengar. Kita butuh sesuatu yang menyadarkan kita dan bukan hanya bumbu penyedap telinga saja. Saya bukan tidak setuju dengan janji-janji Tuhan atas setiap umatnya, tetapi saya tidak mengharapkan itu menjadi fokus utama kita menjadi umat kristiani. Kekristenan lebih dari sekedar berkat. Kekristenan lebih kepada bagaimana anda hidup. Kalau kekristenan hanya dilihat dari kekayaan saja, kenapa masih banyak orang kristen yang tidak kaya? Tuhan mempercayakan setiap orang berbeda-beda. Berkat yang Tuhan kita berikan bukan sekadar materi saja. Banyak berkat dari Tuhan yang tidak pernah kita sadari bahwa itu semua merupakan berkat Tuhan. Waktu, keluarga, teman, kesehatan, pendidikan, makanan/minuman, pakaian, dsb. Itu semua adalah berkat Tuhan. Ubah paradigma anda yang terus berpikir bahwa berkat yang dimaksud Tuhan adalah hanya materi.

Matius 6:19-23
6:19"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
6:20Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.


Pemberian Tuhan (Berkat) bukan merupakan sesuatu yang bisa kita nikmati sesuka hati kita dan tanpa pertanggung jawaban. Semua pemberian Tuhan, akan dipertanggungjawabkan suatu saat nanti. Waktu, misalnya, merupakan berkat Tuhan yang sering kita sia-siakan. Tuhan memberikan kita 24 jam sehari atau 86.400 detik sehari. Setiap detik yang Tuhan berikan, Tuhan inginkan pertanggungjawaban dari kita. Seberapa sering kita menggunakan waktu kita untuk sesuatu yang berarti? Berapa banyak kita meluangkan waktu untuk mengenal Dia lebih lagi? Dan berapa banyak waktu yang kita sia-siakan hanya untuk menyenangkan dan memuaskan hasrat dan keinginan daging kita? Saya menemukan seseorang yang menginspirasi saya menceritakan tentang suatu hubungan dengan Tuhan. (bisa dicek untuk cerita lebih lanjut)

Efesus 5:15-16,
5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.


Kita sebagai orang kristen mempunyai peran penting dalam hidup ini, untuk melakukan sesuatu bagi Tuhan dan bangsa kita. Peran kita bukanlah peran yang mudah tetapi saya yakin karena kita melakukannya bersama Tuhan, setiap permasalahan yang kita hadapi selalu ada jalan keluarnya.

Untuk memahami makna SATU TAHUN, tanyalah pada siswa yang tidak naik kelas
Untuk memahami makna SATU BULAN, tanyalah pada ibu yang melahirkan bayi prematur
Untuk memahami makna SATU MINGGU, tanyalah pada editor majalah mingguan
Untuk memahami makna SATU HARI, tanyalah pada pekerja yang harus memberi makan 10 anaknya
Untuk memahami makna SATU JAM, tanyalah pada gadis yang sedang menunggu kekasihnya
Untuk memahami makna SATU MENIT, tanyalah pada seseorang yang ketinggalan pesawat
Untuk memahami makna SATU DETIK, tanyalah pada seseorang yang selamat dari kecelakaan
Untuk memahami makna SATU MILI DETIK, tanyalah pada para pemenang medali emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar