Selasa, 13 Juli 2010

Obesitas Bukan Penyakit



Beberapa waktu yang lalu saya membaca suatu artikel di internet yang menjelaskan tentang semakin banyaknya penderita obesitas di Indonesia. Pada tahun 2007 diperkirakan 18% anak muda menderita obesitas dan 25% pada orang dewasa. Hal ini sangat memprihatinkan melihat bahwa tiap tahunnya penderita obesitas terus bertambah.

Bagi saya pribadi, obesitas bukanlah suatu penyakit. Kenapa demikian?! karena saya merasa bahwa obesitas merupakan suatu pilihan. Setiap orang berhak memilih kemana ia akan melangkah, demikian pula dengan obesitas, setiap orang berhak memilih apakah dirinya mau menderita obesitas atau tidak. Setiap orang yang menderita obesitas dapat dipastikan bahwa mereka adalah orang-orang yang memilih untuk membiarkan mulut sembarangan menikmati segala jenis makanan. Mereka adalah orang-orang yang tidak memilih untuk bersenang-senang dahulu dan berakhir kemudian. Kenapa saya katakan berakhir?! karena penderita obesitas akan kehilangan banyak kesempatan untuk berkarya dalam hidupnya. Bayangkan saja banyak penderita obesitas dapat sewaktu-waktu terserang berbagai penyakit seperti stroke, serangan jantung, diabetes, gagal jantung, kanker, dan beberapa penyakit mengerikan lainnya. Anehnya masih banyak orang yang tidak memikirkan akibat dari obesitas tersebut.

Mungkin ada beberapa golongan penderita obesitas tersebut yang tahu akan akibatnya tetapi tidak segera berubah untuk menjadi lebih sehat. Golongan orang-orang demikian saya sebut golongan orang-orang bodoh! Anda mengorbankan hidup anda, keluarga anda(anak-anak, suami/istri, orang tua, saudara), dan orang-orang yang anda sayangi hanya demi makanan? Saya pikir tidak berlebihan apabila saya katakan bahwa golongan tersebut adalah golongan orang-orang bodoh. Bahkan beberapa binatangpun lebih mencintai anak-anaknya daripada golongan demikian. Anda dapat berkata bahwa seseorang yang menggantung dirinya sendiri (bunuh diri) merupakan orang yang berdosa, sedangkan orang-orang yang makan terlalu banyak dan merokok yang membunuh dirinya dalam kurun waktu 30 tahun kedepan bukan merupakan dosa?

-Bertanggung jawablah terhadap pilihan-pilihan anda. Anda yang membuatnya. Hiduplah bersama pilihan-pilihan anda atau matilah dengan pilihan-pilihan anda, tetapi ketahuilah itu semua adalah pilihan anda-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar